,

Anda Ingin Sukses? Jangan Percaya 4 Hal Ini

Anda Ingin Sukses? Jangan Percaya 4 Hal Ini

Bagi sebagian orang, seringkali terjebak dalam persepsi umum soal karier yang telah berkembang di dalam masyarakat. Padahal ternyata, persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar. Tidak jarang pula, banyak para pegawai yang justru terjebak dan terlanjur mengambil keputusan yang salah dalam hal karier.

Untuk itu, cobalah Anda perhatikan beberapa hal berikut ini, sebelum Anda menyesali di kemudian hari. Seperti dilansir oleh Ask Men, berikut beberapa persepsi salah yang sering dipercayai orang dalam berkarier:

1. "Gaji Lebih Besar Bisa Buat Anda Lebih Bahagia" 

Salah satu penyesalan terbesar adalah ketika seseorang lebih tergiur pada gaji yang besar ketimbang kepuasan dan pengembangan dirinya dalam sebuah karier. Memilih antara karier yang menantang dan memuaskan dengan karier yang memberikan kenyamanan dengan uang yang cukup memang tidaklah mudah.

Beberapa pria seringkali menyesali keputusan mereka dan berharap bisa memilih karier lain yang meski tak memiliki gaji yang besar akan tetapi bisa memuaskan dan meningkatkan keterampilan mereka. Namun sekali lagi, terkadang hal ini tak mudah bagi pria yang memiliki komitmen terhadap keluarga dan lainnya.

2. "Coba Jalani Dulu Pekerjaan Yang Ada" 

Banyak orang yang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan passion yang dimilikinya. Bisa jadi, passion yang dimilikinya itu belum terlihat menghasilkan uang, sementara pekerjaan yang ada saat ini bisa memenuhi kebutuhannya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 80% orang yang tak puas dengan pekerjaan mereka lebih memilih untuk tidak berhenti dari pekerjaannya.

Padahal hal tersebut bisa sangat merugikan Anda. Akan lebih baik apabila waktu yang digunakan untuk bekerja digunakan untuk mulai merintis hal sesuai minat, karena waktu tak akan bisa diulang kembali.

3. "Belum Berani Bangun Bisnis Dulu" 

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70 persen karyawan berharap pekerjaan mereka saat ini bisa membantu mereka membangun bisnis di masa yang akan datang, sementara hanya 15 persen saja yang memiliki kepercayaan diri untuk memulainya. Sayangnya kebanyakan orang yang berharap bisa menggunakan pekerjaan untuk membangun bisnis hanya bisa berangan-angan.

Mereka belum memiliki kepercayaan diri untuk memulainya dan mulai perlahan-lahan melepas pekerjaan yang mereka miliki sekarang. Akhirnya, waktu yang dibutuhkan tidak cukup untuk memulai bisnis, dan rencana masa depan mereka menjadi kandas begitu saja.

4. "Jangan Sembarangan Ambil Risiko" 

Beberapa orang seringkali menghitung berapa kali mereka telah melewatkan kesempatan baik hanya karena tidak berani mengambil risiko. Padahal seseorang yang berani mengambil risiko justru bisa lebih cepat naik dalam hal karir dibandingkan dengan mereka yang setia dengan pekerjaannya dan tetap stagnan.

Hal ini juga yang seringkali menjadi penyesalan dikemudian hari bagi seorang pria ketika mereka sudah lama bekerja.

Sumber: o-plosan

***

3 Nasehat Seekor Semut Kepada Nabi Sulaiman AS

3 Nasehat Seekor Semut Kepada Nabi Sulaiman AS

Ketika Nabi Sulaiman Alaihi Salaam (AS) tengah berbaring di tempat tidurnya, tanpa disadarinya ada seekor semut mengahampirinya dan berjalan di dadanya. 

Begitu melihat ada semut di dadanya, kemudian ia ambil semut tersebut dan dilemparnya jauh-jauh. Dengan marah, maka serta merta semut itupun berkata, 

“Wahai Nabi Allah, mengapa engkau lempar aku begitu keras?” ucap semut dengan nada tinggi. “Apakah kamu lupa pada hari kiamat nanti, sesungguhnya kamu akan berdiri di hadapan sang Pencipta segala kerajaan, yaitu Tuhan langit dan bumi, yang Maha Adil, yang mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzaliminya?” lanjutnya. 

Begitu mendengar kata-kata dari semut itu, lantas Nabi Sulaiman AS langsung pingsan. Selang beberapa saat kemudian Nabi Sulaiman AS pun siuman. 

“Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu tadi wahai semut.” Ucap Nabi Sulaiman AS sambil memandang kearah semut. 

“Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat.” Jawab semut. 

“Sebutkan ketiga persyaratanmu tersebut! wahai semut!” ujar Nabi Sulaiman AS dengan sungguh-sungguh. 

“Baiklah kalau mau memenuhi 3 persyaratanku! 
  • Syarat pertama bagimu adalah,"jangan kau tolak orang yang meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yang meminta kepadamu adalah sedang meminta karunia Allah, maka janganlah sampai kamu cegah karunia Allah kepada makhlukNya.” Ucap semut. 
  •  “Sedangkan syarat yang kedua, jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua tugasmu dengan baik di dunia ini, sehingga hatimu menjadi keras, sedangkan kamu telah dimuliakan Allah dengan diberikan kerajaan yang besar.” Tambahnya. 
  •  “Dan yang terakhir, jangan sampai kedudukanmu ini mengahalangimu untuk menolong orang yang meminta pertolonganmu.” Pungkas semut. 
“Insya Allah, semua persyaratanmu itu akan aku jalani.” Jawab Nabi Sulaiman AS dengan sepenuh hati. “Jika begitu aku maafkan kau.” Ujar semut membalas perkataan Nabi Sulaiman AS.

Demi Fajar

Demi Fajar

Saudaraku! Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah SWT sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? 

Apakah waktu Subuh itu sangat berbahaya? Ya...!, ternyata waktu Subuh itu memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari pada sekawanan perampok bersenjata api. 

Waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh bahkan lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin! Sehingga Allah SWT sampai bersumpah demi waktu subuh dalam Al Quran surat Al Fajr: 

“Demi fajar (waktu Subuh)”. 

Kemudian di dalam surat Al Falaq Allah SWT mengingatkan: 

“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.

Saudaraku! 

Jika ada sekawanan perampok pada malam hari yang akan menyatroni rumah kita, dan mengambil paksa semua harta benda dan barang yang kita miliki. Berupa emas dan semua perhiasan dirampas. Uang di Brankas puluhan juta rupiah bahkan uang dollar dirampas. Laptop yang berisi data-data penting dirampas. Mobil kesayangan kita yang belum lunas cicilannya juga dirampas.

Nah..!, bisa dibayangkan bagaimana pedihnya hati kita menerima kenyataan itu? Tapi ketahuilah saudaraku! sebenarnya waktu Subuh lebih kejam daripada perampok itu. 

Sebab jika kita "tergilas waktu Subuh", sehingga melalaikan shalat Fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar hanya kehilangan laptop dan mobil kesayangan kita. 

Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat!,“Dua rakaat shalat Fajar, jauh lebih baik daripada dunia dan segala isinya,” (HR Muslim). Waktu Subuh juga bisa lebih menyengsarakan dari sekadar kemiskinan di dunia. 

Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga sampai berani mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya. Rosululloh SAW bersabda: 

“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim). 

Saudaraku!, 

Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam, atau kurang lebih, sama dengan 150 kali shalat! Jadi, betapa agungnya fadilah shalat Subuh berjamaah ini, khususnya bagi Kaum Adam. 

Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid. Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. 

Mengapa demikian? Karena Rasulullah telah bersabda, bahwa orang yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah, kedudukannya setara dengan orang munafik.

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR. Bukhari Muslim). 

Saudaraku!, 

Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya, karena dirinya disetarakan dengan orang munafik. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka Jahanam.

“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam”. (Qs. An Nisaa [4]:140). 

Bukankah Jahanam lebih berbahaya dari sekadar kobaran api yang disiram bensin? Nah, agar kita tidak merasakan ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih kejam dari perampokan, agar kita tidak terkena ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar kita tidak terkapar ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka:

“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh” (Qs. Al Falaq [113]:1).

Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di masjid terutama bagi laki-laki. 

Saudaraku! 

Tapi ada satu pertanyaan yang tersisa, yaitu mengapa waktu Subuh bisa menggilas kita? Sebab, kalau kita mau memperhatikan, sesungguhnya waktu Subuh adalah waktu yang paling berat buat kita yang ingin beribadah. 

Mengapa demikian? Karena waktu Subuh adalah saat yang paling tenang, sehingga sangat pas buat menenggelamkan diri dalam tidur nyenyak dan bermimpi indah. Ditambah lagi, umumnya, suhu udara waktu Subuh lebih dingin dibanding waktu lainnya – sehingga membuat yang sedang tidur jadi makin merapatkan selimutnya. 

Tapi yang paling berbahaya ialah, kalau kita sampai kena kepung pasukan iblis – yang akan mengencingi telinga kita, agar tak bisa mendengar panggilan “Shalat itu lebih baik daripada tidur!” dari speaker masjid, dan meniup-niup mata kita – sehingga mata kita serasa di lem atau kelopaknya bagaikan dibanduli dengan beban jutaan ton, sehingga “susaaaahhhh betul buat dibuka”. 

Nah!, suasana waktu Subuh dan hasil daya upaya pasukan iblis itulah yang akan “menggilas” niat kita, tekad kita, buat bangun dan mendirikan sholat. Sehingga kita terus terkapar tanpa daya di atas buaian tidur lelap dan mimpi yang indah, dan melalaikan shalat fajar serta shalat Subuh berjamaah di masjid. 

Jadi, jangan anggap remeh kekuatan waktu Subuh dalam mematahkan atau menggilas iman kita, sehingga iman kita tidak bisa bertumbuh dengan subur oleh siraman fadilah shalat fajar dan shalat berjamaah. Wallahu A’lam.

Sahabat Sya'ban Menyesal, Karena Tidak Optimal dalam Berbuat Kabaikan

Sahabat Sya'ban Menyesal, Karena Tidak Optimal dalam Berbuat Kabaikan

Alkisah, ada seorang sahabat Rosululloh  Shallalahu ‘alahi wassalam, yang bernama Sya’ban Radhiallahu anhu (r.a). Ia termasuk  seorang sahabat yang tidak begitu menonjol bila dibandingkan dengan sahabat-sahabat  Rosul yang lainnya. 

Kisah ini berawal dari kebiasaan unik beliau, yaitu setiap masuk ke masjid sebelum sholat berjamaah dimulai, dia selalu beri’tikaf di pojok bagian depan masjid. Dia selalu mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah senderan atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah. 

Kebiasaan ini sudah diketahui dan difahami oleh para sahabat, bahkan oleh Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam sendiri, bahwa Sya’ban r.a. selalu berada di posisi tersebut setiap waktu termasuk saat sholat berjamaah.

Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai, Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam mendapati bahwa Sya’ban r.a. tidak berada di posisinya seperti yang biasa dia lakukan. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam pun bertanya kepada jamaah yang hadir, apakah ada yang melihat Sya’ban r.a. 

Namun tidak seorangpun jamaah yang melihat Sya’ban r.a. subuh itu. Sholat subuh pun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban r.a, namun yang ditunggu tidak nongol juga.

Khawatir sholat subuh kesiangan, akhirnya Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah. Selesai sholat subuh, Rasul bertanya, apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban. 

Namun tidak ada seorangpun yang menjawab. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bertanya lagi, apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban r.a. Akhirnya, ada seorang sahabat yang mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban r.a.

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam yang merasa khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban r.a, meminta diantarkan ke rumah Sya’ban pagi itu. Ternyata perjalanan dengan jalan kaki cukup jauh dan lama juga ditempuh oleh Rasulululloh beserta rombongan, sebelum akhirnya sampai ke rumah yang dimaksud. 

Perjalanan rombongan Rasulullah tiba ke rumah yang dituju, saat waktu afdhol untuk sholat dhuha (lamanya kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah tersebut beliau lalu mengucapkan salam. Maka keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Rasulullah bertanya. 
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. 
“Bolehkah kami menemui Sya’ban r.a, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?” Dengan isak tangis dan berlinangan air mata, istri Sya’ban r.a pun menjawab: 
“Beliau telah meninggal dunia tadi pagi ya Rosul” 
"Innalilahi wa inna ilaihi rojiuun".

Subhanallah!, ternyata satu-satunya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya. 

Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, “Ya Rasul...!, ada sesuatu yang mengganjal hati kami dan jadi tanda tanya bagi kami sekeluarga, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak sampai tiga kali dengan masing-masing teriakan disertai satu kalimat. 
"Kami semua tidak paham apa maksudnya, ya...Rosul?”.
“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam.

Di masing-masing teriakannya dia mengucapkan kalimat; 
“Aduh, kenapa tidak lebih jauh.” 
“Aduh, kenapa tidak yang baru..“ 
“Aduh, kenapa tidak semua.” 

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam kemudian melantunkan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf [50] ayat: 22, yang artinya: “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam“ (Qs.Qaaf [50]:22)

Ternyata, saat Sya’ban r.a dalam keadaan sakaratul maut, perjalanan hidupnya selama di dunia ditayangkan ulang oleh Allah Subhanahu wa Taála. Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya itu diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa Taála. Apa yang dilihat dan disaksikan oleh Sya’ban r.a (dan orang yang sedang menghadapi sakaratul maut), tidak bisa disaksikan oleh orang lain yang masih hidup. 

Dalam pandangannya yang tajam itu, Sya’ban r.a melihat suatu adegan dimana dalam kesehariannya dia pergi-pulang ke masjid untuk sholat berjamaah lima waktu. Perjalanan yang ditempuhnya sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. 

Dalam tayangan itu pula Sya’ban diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari setiap langkah-langkahnya ke masjid. Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya. Maka, saat melihat itu dia lalu berucap: 
“ Aduh, kenapa tidak lebih jauh…” 
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban r.a, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan surga yang didapatkan lebih indah. 

"........"

Dalam penggalan kalimat berikutnya, Sya’ban r.a, melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Saat ia hendak membuka pintu, tiba-tiba berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. 
Tak lama kemudian dia masuk kembali ke rumahnya mengambil satu baju lagi, untuk dipakainya karena merasa kedinginan. Jadi sekarang dia mengenakan dua buah baju. 

Sya’ban r.a, sengaja memakai pakaian yang bagus (yang baru) di bagian dalam dan yang jelek di bagian luar. Pikirnya dalam hati, seandainya nanti terkena debu pun, sudah barang tentu yang terkena debu hanyalah baju yang bagian luarnya, nanti sesampainya di masjid bisa membuka baju luar dan sholat dengan mengenakan baju yang lebih bagus, begitu pikirnya.

Namun dalam perjalanan menuju masjid, dia mendapati seseorang yang sedang terbaring menggigil kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan. Sya’ban pun merasa iba melihatnya, kemudian segera membuka baju yang bagian luarnya lalu dipakaikan kepada orang tersebut serta memapahnya bersama-sama menuju masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. 

Orang itu pun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah. Sya’ban r.a pun kemudian melihat indahnya surga sebagai balasan dari memakaikan baju jeleknya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi: “Aduh, kenapa tidak yang baru…!" Timbul lagi penyesalan di benaknya. 

Jika dengan baju jelek saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah barang tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi,seandainya ia memakaikan baju yang baru.

".........."

Berikutnya, Sya’ban r.a melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Mungkin, bagi yang pernah pergi ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti Arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti di Indonesia). 

Ketika ia baru saja hendak memulai sarapan, tiba-tiba muncullah seorang pengemis di depan pintu agar diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak di isi makanan. Melihat kejadian tersebut, Sya’ban r.a merasa iba dan kasihan. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun ia bagi dua. 

Kemudian mereka makan bersama-sama dengan roti itu yang sebelumnya dicelupkan kedalam susu, dengan porsi yang sama pula… Allah Subhanahu wa Taála kemudian  memperlihatkan pahala dan ganjaran dari perbuatan Sya’ban r.a dengan surga yang indah. 

Demi melihat itu dia pun berteriak lagi: “Aduh, kenapa tidak semuanya…!” Sya’ban r.a kembali menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut, tentulah dia akan mendapatkan surga yang lebih indah lagi.

Masyaallah!, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak berbuat yang optimal. 

***
Sesungguhnya, semua dari kita nanti pada saat sakratul maut menjelang, akan menyesal tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya lantaran pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekuensi dari semua perbuatannya di dunia. 

Mereka meminta untuk ditunda barang sesaat saja, karena ingin bersedekah. Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat di mundurkan. 

Sering sekali kita mendengar ungkapan-ungkapan berikut : “Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam,” “Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam,” “Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”. Namun pada kenyataannya, lihatlah ke masjid-masjid yang besar dan megah, tetap saja lengang jamaahnya dan terasa longgar. Seolah kita tidak percaya dan tidak yakin kepada janji Allah Swt.

Mengapa bisa terjadi demikian? Karena apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Taála itu tidak terlihat dan tidak nampak secara dzohir oleh mata kita pada situasi normal. Mata kita tertutupi oleh suatu hijab. Karena tidak terlihat, maka yang berperan disini adalah iman dan keyakinan, bahwa janji Allah Subhanahu wa Taála tidak akan pernah meleset. Allah akan membuka hijab itu pada saatnya nanti. 

Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan…. Sya’ban r.a telah menginspirasi kita, bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah Subhanahu wa Taála tersebut. Namun ternyata dia tetap menyesal sebagaimana halnya kita pun juga akan menyesal. Namun penyesalannya bukanlah sia-sia. Penyesalannya tersebut karena tidak melakukan kebaikan secara optimal dan maksimal.

Mudah-mudahan kisah singkat ini bermanfaat bagi kita semua, dalam  mengisi dan mengarungi sisa waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Taála kepada kita. Mari kita berdo’a, semoga Allah Subhanahu wa Taála memberikan kepada kita kekuatan untuk melakukan yang terbaik, bahkan lebih baik dari pada apa yang telah dilakukan oleh Sya’ban radiallahu anhu. Aamiin. Wallahualam bissawab.

5 kategori, Cara Pria Menilai Kecantikan Wanita

5 kategori, Cara Pria Menilai Kecantikan Wanita


Kadang-kadang sebagai seorang wanita biasanya menjadi serba salah dan menjadi bingung, apa sih... maunya pria itu? dan seperti apa sih... sebenarnya type wanita yang disukai pria itu? Banyak diantara wanita yang berusaha dengan ekstra keras agar para pria tertarik dan suka kepadanya. 

Akan tetapi, seringkali usaha dan kerja kerasnya seorang wanita dalam rangka memikat hati idamannya itu malah kadang dianggapnya aneh dan menggelikan oleh pria idamannya itu. 

Baiklah!, dalam artikel kali ini, saya akan membocorkan dan membagikan tips gratis buat para pembaca setia BloggerKu...:), bagaimana caranya seorang pria dalam menilai kecantikan seorang wanita yang menjadi idamannya. 

1. Tidak Terlalu Tebal Memakai Lipstik 

Hampir semua wanita menganggap bahwa bibir merona dan mengkilat menjadi kunci utama menggaet pria idamannya. Padahal kebanyakan pria cenderung menyukai bibir wanita yang dipoles secara natural dan tidak memberikan kesan yang tebal. 

2. Rambut Yang Bersih Dan Menawan 

Tidak jarang seorang wanita menghabiskan separuh waktunya hanya sekedar merawat rambut agar tetap sehat. Banyak pria setuju dengan hal ini, karena rambut yang indah akan menambah daya tarik seorang wanita. 

3. Kuku Panjang Bukan Pilihan Yang Bagus 

Kuku yang panjang dan bentuknya yang sempurna menjadi dambaan bagi setiap wanita. Biasanya wanita gemar memakai cat kuku agar terlihat lebih menarik. Padahal, lain hal dengan para pria, mereka menganggap kuku yang panjang dan runcing terlihat tidak natural dan bisa menyebabkan luka gores. 

4. Riasan Yang Sederhana Lebih Menarik 

Merias wajah adalah salah satu kewajiban yang tidak akan dilewatkan oleh seorang wanita. Berbagai macam produk kecantikan pun digunakan agar wajah terlihat lebih cantik dan memukau. Para pria menegaskan bahwa mereka tidak menyukai wanita dengan riasan wajah yang terlalu tebal dan berlebihan. Karena hal itu malah membuat garis kerutan wajah semakin terlihat. 

5. Percaya Diri 

Wanita mempunyai berbagai macam kelebihan tentu saja selain kecantikan fisiknya. Percaya diri yang tinggi membuat para pria semakin ingin mendekat. Maka, ubahlah pandangan negatif tentang diri sendiri dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar percaya diri itu makin meningkat.

Seks Paling Aman Adalah Yang Dilakukan Dengan Cinta

Seks Paling Aman Dan Nyaman Adalah Yang Dilakukan Dengan Cinta

Berhubungan intim dengan suami kadang menjadi hal yang bikin deg-degan para istri. Banyak wanita yang ingin suaminya melakukan dengan lebih gentle karena takut merasa sakit atau down

Dilansir dari Elite Daily, adalah Penn State Abington melaporkan bahwa sekitar 78% wanita yang menjadi relawan survey mengakui bahwa cinta bisa membuat hubungan intim jadi lebih aman dan nyaman. 

Selain karena diperkuat dengan perasaan, juga rasa percaya pada pasangannya. Hal ini menjadikan seorang wanita akan minim merasakan sakit atau setidaknya tak terlalu mempermasalahkan rasa sakit itu. 

Perasaan cinta dan suasana mesra juga akan membantu pasangan suami istri meraih orgasme atau meningkatkan kualitas mereka dalam berhubungan seks. Dr. Beth Montemurro menyebutkan, bahwa wanita yang bisa merasakan cinta dari dirinya maupun pasangannya, maka ia bisa merasakan seksualitas dalam badannya. 

Hal ini baik agar wanita tak merasa sakit dan bisa mengikuti ritme seks dengan baik. Kerap kali masalah yang ditemui dalam hubungan intim antara suami istri adalah kecenderungan akan kekecewaan, down, sulit mencapai orgasme dan merasa sakit. 

Pemanasan sebaiknya tak hanya dilakukan saat foreplay, namun juga pemanasan perasaan yang membuat Anda dan suami Anda merasakan chemistry dan kemesraan satu sama lain. Sehingga ketika dorongan seksual itu tiba, akan lebih mudah mencapai orgasme dan pengalaman seks yang menyenangkan.

Jangan Berhenti Mencintai Pasanganmu

Jangan Berhenti Mencintai Pasanganmu


Suamiku berprofesi sebagai insinyur jurusan mesin dan Akui mencintainya lantaran sifat dia yang tegar, dan  punya persaan yang hangat dan nyaman saat Aku bersandar dibahuhya yang bidang.

Tiga tahun kami berhubungan dengan dia, dan sekarang sudah dua tahun kami menikah, aku harus mengakui, aku mulai lelah dengan semua ini. Alasan-alasanku mencintainya, sekarang telah berubah menjadi penyebab kelelahanku.

Aku perempuan yang sangat sentimental, dan sangat...sangat sensitif tentang hubungan cinta dan perasaanku, aku sangat mendambakan momen-momen romantis dalam hidupku. Suamiku, adalah orang yang sangat berlawanan sifatnya denganku, dan ketidakmampuannya membuat momen romantis dalam pernikahan kami telah menghancurkan perasaan cintaku kepadanya.

Suatu hari, akhirnya aku memutuskan untuk menyatakan keputusanku kepadanya. Aku ingin bercerai.

“Kenapa?” tanyanya, kaget.

“Aku lelah. Gak semua hal di dunia ini harus ada alasannya kan?!” Jawabku.

Suamiku hanya diam semalaman, sepertinya ia tenggelam dalam pikirannya, dan merokok sepanjang malam. Perasaan kecewaku semakin bertambah besar melihatnya seperti itu. Disana terlihat laki-laki yang bahkan tidak dapat mengekspresikan kekecewaannya, apa lagi yang aku harapkan dari dia? Akhirnya suamiku bertanya kepadaku.

“Apa yang bisa Aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?”

Sepertinya yang orang-orang bilang itu benar, susah untuk mengubah kepribadian seseorang, dan kurasa, aku telah kehilangan kepercayaan dan cintaku kepadanya.

Aku melihat dalam-dalam ke bola matanya, dan perlahan ku jawab: “Aku punya pertanyaan, kalau Kamu bisa menjawabnya dan meyakinkanku, Aku mungkin akan mengubah pikiranku. Seandainya... ada bunga yang terletak di tepi jurang, dan apabila mengambilnya bisa membahayakan nyawamu, maukah Kamu mengambilnya untukku?”

“Akan Aku jawab besok” Jawabnya, singkat.

Harapanku hancur mendengar jawabannya.

Keesokan harinya aku terbangun, dan dia sudah tidak ada. Kutemukan sepucuk surat dengan tulisan tangannya yang jelek, dibawah segelas susu di meja makan dekat pintu depan. Ku ambil surat itu kemudian kubaca perlahan-lahan kalimat demi kalimat.

.....

“Sayangku, Aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi biarkan Aku menjelaskan alasanku..”

Baru kubaca kalimat pertama, tapi kekecewaanku semakin bertambah padanya. Kulanjutkan membaca.

“... Ketika kamu menggunakan komputer, kamu selalu bermasalah dengan program-programnya, kemudian Kamu menangis di depan monitor. Aku harus menjaga jariku, jadi aku bisa tetap membantumu memperbaiki programnya. Kamu selalu lupa membawa kunci pintu kalau keluar rumah, jadi Aku harus menjaga kakiku untuk berlari pulang agar Kamu bisa segera masuk ke dalam rumah. Kamu suka jalan-jalan, tapi Kamu selalu tersasar di tempat yang baru, jadi Aku harus menjaga mataku agar bisa memberitahu jalan yang benar. Kamu selalu keram setiap bulan saat “teman baikmu” datang, jadi Aku harus menjaga tanganku untuk mengelus perutmu dan meredakan rasa keram itu...”

“.....”

“... Kamu selalu suka untuk tetap di rumah, dan Aku khawatir Kamu tidak memiliki teman. Jadi Aku harus menjaga mulutku, agar bisa terus menceritakan cerita-cerita lucu untuk menghilangkan kebosananmu. Kau selalu suka menatap komputer, dan itu buruk untuk matamu. Jadi Aku harus smenjaga mataku, agar kalau kita tua nanti, aku bisa membantu memotong kukumu, dan membantumu menyibak ubanmu yang mengganggu, jadi Aku bisa memegang tanganmu, sambil memandang pantai berdua. Jadi kamu bisa menikmati sinar matahari, dan pasir yang indah... Jadi Aku bisa menceritakan kepadamu warna dari bunga-bunga, seperti rona wajahmu saat Kamu masih muda... Jadi, Sayangku, kecuali aku yakin ada orang lain yang mencintaimu lebih dari Aku... Jadi Aku tidak bisa memetik bunga itu, kemudian mati...”

Air mataku tidak terasa mengalir membasahi suratnya, dan merusak tinta di tulisannya sepanjang aku membaca...

“... Sekarang Kamu sudah selesai membaca jawabanku. Kalau kamu merasa puas dengan jawabanku, tolong bukakan pintu depan, karena aku sedang berdiri menunggumu sambil membawa roti dan susu segar kesukaanmu...”

Aku bergegas menuju ruang depan menarik pintu, dan melihat wajahnya yang penasaran, sedang memeluk erat botol susu dan roti ditangannya. Sekarang aku sangat yakin, tidak ada orang yang bisa mencintaiku sebesar cintanya kepadaku, dan aku memilih untuk tetap bersamanya, meninggalkan bunga-bunga yang aku inginkan di belakang...

Begitulah hidup. Ketika seseorang dikelilingi oleh cinta, lama-lama perasaan bahagia itu pudar, dan dia tidak merasakan cinta sesungguhnya karena tertutup oleh kebosanan.

Cinta hadir dalam berbagai bentuk, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak terasa. Bisa jadi, cinta hadir dalam bentuk yang sangat membosankan. Bunga-bunga dan momen romantis hanya hal yang bisa dilihat dari kekuatan cinta. Namun dibalik itu semua, ada cinta yang sebenarnya..

Pandangi wajah pasanganmu, bukan memandangi wajah suami orang...:), jika Kamu mulai merasa bosan. Pikirkanlah hal-hal yang membuatmu jatuh cinta kepadanya dulu...

8 Rahasia Agar Hidup Lebih Bahagia

8 Rahasia Agar Hidup Lebih Bahagia


Apa yang membuat hidup Anda menjadi bahagia...? Apakah karena banyaknya harta kekayaan...? Apakah karena badannya yang senantiasa sehat...? Atau karena Anda sedang jatuh cinta pada seseorang...? Adalah Brian Johnson seorang guru spiritual dan penulis buku A Philosopher’s Notes mengungkapkan faktor-faktor yang bisa membuat hidup Anda penuh dengan kebahagiaan.

Inilah 8 rahasia diantaranya, yang mana bisa membuat hidup Anda senantiasa diliputi oleh kebahagiaan;

1. Optimistis 


Semua dimulai dengan rasa optimistis. Jika dapat menjinakkan pikiran-pikiran yang negatif dan belajar membentuk pola pikir positif dari kesadaran kita, semuanya tidak akan menjadi masalah yang berarti. Optimistis bukanlah suatu pola pikir ketidakberdayaan, melainkan pemicu semangat di saat merasa tidak ada lagi solusi untuk masalah Anda karena solusi hanya akan muncul ketika Anda merasa optimistis dan berpikiran positif...

2. Tujuan Hidup


Semua guru besar berbicara tentang tujuan. Konfusius mengatakan; bahwa tentara bisa kehilangan komandan, tetapi bahkan orang pada umumnya akan merasa kesulitan jika tidak memiliki tujuan. Eksplorasi kebutuhan aktualisasi diri Anda. Anda bisa melakukan apapun jika memiliki tujuan. Motivasi diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri.

3. Kesadaran Diri 


Akan sangat sulit mengetahui tujuan hidup jika Anda tidak memiliki kesadaran akan diri sendiri. Socrates mengatakan, kita akan mengenal diri sendiri. Karenanya, kenali diri Anda sendiri dan mulailah memotivasi diri untuk mencapai tujuan Anda.

4. Aksi 


Pada satu titik tertentu, Anda tidak perlu berpikir panjang... Lakukan saja..! Berpikir banyak hal akan menghabiskan banyak waktu. Terlalu banyak berpikir justru membuat Anda terlihat terlalu berhati-hati. Terkadang Anda perlu mengambil sedikit risiko dalam hidup untuk mendapatkan kesempatan tak terduga dalam mencapai tujuan.  Dalam menghadapi masalah terkadang,terlalu banyak berpikir justru membuat masalah menjadi lebih rumit...

5. Energi


Untuk mencapai tujuan dan dalam melaksanakan aksi-aksi, Anda tentu memerlukan banyak energi. Jangan sampai tujuan hanya sebuah kata namun tanpa realisasi. Karenanya, Anda harus memaksimalkan kesehatan pikiran, tubuh, dan spirit. Empat hal yang dapat Anda lakukan yaitu olahraga, konsumsi makanan bernutrisi, peremajaan energi dengan Yoga atau meditasi, dan tentu saja uang. Tentu Anda memerlukan olahraga untuk selalu merasa fit dan sehat. Anda pun memerlukan makanan bernutrisi tinggi untuk menjaga kesehatan tubuh, mood yang banyak dipengaruhi hormon. Meditasi sangat dibutuhkan untuk membentuk kesadaran diri dan pola pikir positif dalam hidup... Dan yang terakhir, Anda perlu uang, tentu saja Anda akan merasa tenang jika hidup berkecukupan...

6. Bijaksana 


Kebijaksanaan adalah dengan mengambil apa yang kita tahu, siapa diri kita, dan apa yang kita lakukan. Anda akan mengeksplorasi kekuatan dari pengendalian diri. Mengambil sebuah tindakan atau solusi permasalahan dengan mengkombinasikan pengetahuan Anda, peran Anda, dan apa yang akan terjadi jika Anda mengambil tindakan A, B, atau C...

7. Keberanian


Apakah Anda tahu kata keberanian (courage) berasal dari kata Latin untuk ‘jantung’. Sama seperti jantung yang merupakan organ untuk memompa darah ke seluruh organ lain dalam tubuh, keberanian juga nilai kebajikan yang dapat memicu nilai kebajikan lainnya... Faktanya, tanpa Keberanian untuk mengekspresikan diri dan hidup, Anda tidak akan berdaya... Karenanya,atasi rasa takut, karena ketakutan yang berlebihan hanya akan membuat Anda terlihat seperti pengecut yang tidak dapat maju dalam hidupnya...

8. Cinta


Semua orang membutuhkan cinta. Anda tidak dapat mencintai orang lain dan dunia Anda,jika Anda tidak memulainya dengan mencintai diri sendiri... Jika ingin menguasai cinta,Anda harus belajar dan berlatih dengan ketekunan yang sama, kesabaran, kegigihan dan bermain-main dengan hobi yang Anda cintai. Kita mendapatkan perasaan cinta dengan belajar mengatakan "Aku" dalam kalimat "Aku Cinta Kamu"...

Dengan menerapkan semua faktor-faktor kebahagiaan ini, dijamin Anda akan memiliki kebahagiaan sepanjang hidup... Dan kebahagiaan bukanlah sesuatu yang akan datang dengan sendirinya pada Anda, tetapi sesuatu yang harus Anda kejar... Mohon maaf jika ada kesamaan kata,yang mana sebagian artikel di blog ini,hanyalah hasil copas dari berbagai sumber untuk kembali di bagikan...Baca juga: 5 Kebiasaan Orang Sukses Sebelum Jam 8 Pagi

Semoga hidup Anda penuh dengan kebahagiaan... :)
***

Factor Penyebab Penyakit Anemia

Factor Penyebab Penyakit Anemia

Begitu banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena penyakit Anemia. Terlebih lagi bila proses terjadinya Anemia itu secara berangsur-angsur. Jika ada keluhan, biasanya orang yang terkena Anemia sudah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Oleh sebab itu, untuk mengetahui seseorang mengidap penyakit Anemia, maka lakukanlah segera dengan pemerikasaan darah yang lengkap. Dari pemeriksaan yang lengkap itulah nanti dapat diketahui berapa kadar hemoglobin, jumlah dan bentuk eritrosit, dan kondisi hematokirt. 

Pemeriksaan dengan menggunakan alat otomatis; Electronic Cell Counter yang cukup canggih akan memberikan data yang lebih lengkap. Hemoglobin adalah unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi dan berfungsi untuk membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Adapun kadar Hemoglobin (Hb) Normal pada manusia, yaitu: 
  • Pria dewasa: 13,5 – 17 g/dl 
  • Wanita dewasa: 12 – 15 g/dl 
  • Ibu hamil: 11 – 12 g/dl 
  • Bayi baru lahir: 14 – 24 g/dl 
  • Anak-anak: 11 – 16 g/dl 
Apabila jumlah kadar hemoglobinnya sedikit, maka sel-sel darah merah akan kekurangan oksigen. Kemudian efek selanjutnya yang terjadi pada tubuh manusia adalah tubuh merasa cepat lelah, lemas, pusing, dan perubahan mood yang dapat mempengaruhi psikologis. 

Sedangkan penyakit Anemia yang sudah parah dan menahun karena memiliki kadar sel darah merah yang hanya: 5 g/dl, akan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh dan dapat memicu timbulnya suatu penyakit seperti kerusakan pada jantung, otak dan organ tubuh yang lainnya. Anemia yang terlambat penanganannya serta pertolongannya dan sudah parah menyerang tubuh akan mengakibatkan pada KEMATIAN. 


Penyebab utama dari penyakit Anemia yang dapat dilihat dari banyak kasus yang terjadi, pada umumnya disebabkan oleh: 
  • Banyak kehilangan darah, 
  • menurunnya produksi sel darah merah yang sehat, 
  • terjadinya kerusakan pada sel darah merah yang normal, 
  • kekurangan asupan vitamin, zat besi, asam folat. 
Factor Penyebab Penyakit Anemia
Ilustrasi

Berikut ini beberapa penyebab dari penyakit Anemia, diantaranya: 
  1. Kurangnya asupan makanan yang banyak mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C yang merupakan sumber zat gizi yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. 
  2. Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama dari anemia. Kekurangan zat besi terjadi pada 20 % wanita dewasa, 3 % pria dewasa dan 50 % wanita hamil. 
  3. Mereka yang vegetarian (tidak mengkonsumsi daging) menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Vitamin B12 banyak terdapat pada sumber hewani seperti daging sapi, ikan, telur dan susu). Mereka yang bukan vegetarian, hampir tidak ditemukan kekurangan vitamin karena cadangannya cukup untuk memproduksi sel darah sampai 5 tahun. 
  4. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, karena asam folat sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang produksi dari sel darah merah yang sehat. Asam folat banyak terdapat jenis makanan, terutama pada sayuran hijau mentah dan hati hewani (sapi). 
  5. Mengalami menstruasi yang berlebihan. Beberapa wanita yang mengalami menstruasi dan mengeluarkan darah menstruasi secara berlebihan cenderung mudah terserang anemia, karena kehilangan banyak zat besi. Wanita yang sedang menstruasi tidak memiliki cadangan zat besi yang cukup. 
  6. Wanita yang sedang dalam masa kehamilan juga memiliki risiko terserang Anemia, hal ini dipengaruhi kebutuhan zat besi dan vitamin yang dimakan oleh sang ibu juga diserap oleh janin atau bayi dalam kandungan. Bayi atau janin juga membutuhkan kecukupan zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya. Oleh karenanya ibu hamil disarankan untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan zat besi, vitamin dan sumber nilai kecukupan gizi secara seimbang baik bagi ibu atau janin. 
  7. Adanya riwayat penyakit tertentu yang menyebabkan infeksi dan perdarahan terus-menerus terutama pada saluran pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia. 
  8. Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu. Diketahui bahwa beberapa jenis obat-obatan tertentu yang mungkin sering dikonsumsi dapat menyebabkan kemampuan metabolisme tubuh untuk menyerap vitamin atau zat besi bahkan berakibat pada infeksi lambung, seperti jenis obat aspirin, obat anti-inflamasi, antacid, Pil KB, obat anti arthritis dll. 
  9. Efek samping dari pengobatan dengan operasi atau pembedahan. Contoh operasi pada pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Operasi ini dapat menyebabkan tubuh terserang anemia dan kurang dapat menyerap zat besi dan vitamin B12. 
  10. Penyakit kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah dengan kelenjar tiroid dan beberapa jenis penyakit kanker. Adanya jenis penyakit kronis tersebut juga dapat melupuhkan kemampuan pembentukan sel darah merah yang berujung pada penyakit Anemia.

5 Kebiasaan Orang Sukses Sebelum Jam 8 Pagi

5 Kebiasaan Orang Sukses Sebelum Jam 8 Pagi

Suka atau tidak suka, waktu pagi adalah waktu yang sangat penting untuk gaya hidup sehat dan sukses. Apabila Anda merasa bahwa malam adalah waktu terbaik untuk bekerja, pikir sekali lagi.

Menurut inc.magazine, orang-orang yang bangun pagi lebih proaktif, produktif, dan tentu saja lebih sehat. Bagaimana bisa?

Bayangkan saja, apabila Anda bangun agak siang, Anda akan cenderung terburu-buru menyiapkan segalanya sebelum bekerja. Sementara saat bangun pagi, seseorang akan memiliki waktu ekstra untuk merencanakan kegiatan, sarapan, olahraga, bahkan membaca.

Berikut 5 kebiasaan sukses yang dapat Anda lakukan setiap hari sebelum jam 8 pagi:

1. Petakan Kegiatan Anda

Dalam suasana pagi yang bebas gangguan, optimalkan hari Anda dengan membuat target dan daftar tugas untuk hari itu. Tulis apa saja yang akan Anda lakukan beserta estimasi waktu pengerjaannya. Jangan lupa untuk menjadwalkan 10 menit istirahat setelah meeting panjang. Dengan membuat daftar kegiatan, Anda tidak akan melewatkan agenda penting apa saja yang perlu Anda laksanakan hari itu. 

2. Sarapan

Beri asupan energi pada tubuh Anda agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang telah Anda rencanakan. Sarapan yang sehat membuat Anda lebih berkonsentrasi dibanding jika Anda bekerja dengan perut kosong. Meskipun Anda hanya punya waktu 5 menit, sediakan waktu untuk menikmati semangkuk sereal atau sepotong buah.

3. Olahraga

Sangat penting berolahraga di pagi hari karena dapat meningkatkan energi. Apapun pilihan olahraga Anda, lakukan sebelum Anda bekerja. Olahraga saat pagi membantu tubuh dan pikiran Anda ‘bangun’ sehingga siap melakukan aktivitas apapun.

4. Visualisasikan Hari Anda

Setelah tubuh Anda terasa segar dan siap bekerja, mulailah dengan memvisualisasikan kegiatan Anda hari itu. Apa saja yang akan Anda kerjakan dari pagi hingga sore, bagaimana Anda mengerjakannya, pencapaian apa yang akan Anda raih hari itu, dan bagaimana Anda menyelesaikan berbagai masalah yang mungkin akan terjadi. Visualisasi ini nantinya akan membantu Anda menjalani kegiatan Anda sehari penuh.

5. Kerjakan Tugas yang Paling Berat

Di awal hari, kerjakanlah tugas yang paling berat terlebih dahulu. Mengapa? Karena Anda masih memiliki pikiran yang fresh dan energi yang besar. Begitu pekerjaan tersulit itu selesai, Anda tinggal menyelesaikan pekerjaan yang ringan sepanjang sisa hari Anda. Menyenangkan, bukan?

Mungkin di antara Anda ada yang sulit bangun pagi. "Jika ya!", Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini:

1. Bangun lebih pagi secara bertahap

Misalnya Anda biasa bangun jam 6, dan ingin belajar bangun rutin pukul 4:30. Mulailah dengan belajar bangun pukul 5:45. Keesokan harinya, bangunlah pukul 5:30. Begitu seterusnya hingga Anda bisa bangun pukul 4:30. Untuk melakukan ini, diperlukan niat yang kuat, disiplin, dan konsisten.

2. Tidur malam lebih cepat

Jika Anda tidur lebih cepat, maka Anda bisa bangun lebih pagi pula. Hal ini karena tubuh sudah beristirahat dengan cukup. Apabila Anda belum merasa mengantuk, Anda bisa membaca di atas kasur hingga tertidur.

3. Simpan alarm Anda jauh dari tempat tidur

Apabila Anda menaruh alarm persis di samping kepala Anda, Anda akan sangat mudah mematikannya ketika alarm itu berbunyi. Karena itu, simpanlah alarm cukup jauh dari Anda sehingga ketika alarm aktif, Anda harus bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya. Tentu saja, jangan sampai Anda kembali tidur setelah mematikan alarm ya. Segeralah keluar kamar dan mencuci muka (atau wudhu dan sholat subuh, bagi yang muslim).

4. Nikmati pagi

Temukan hal-hal menyenangkan bagi Anda yang bisa Anda nikmati saat pagi. Bisa menyaksikan terbitnya matahari, minum secangkir teh atau kopi hangat, sempat membaca koran, menikmati sarapan tanpa terburu-buru, dan lain sebagainya.

"Salam Sukses untuk Anda!"